Bacaan Alkitab dari Ibrani 12:4-11
Ibrani 12:5
“… Hai anakku, jangan anggap enteng didikan Tuhan, dan jangan putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya.”
Bacaan setahun : Mazmur 36; 2 Tesalonika 3; Yesaya 25-26
Setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat disebut anak Allah. Allah adalah Bapa bagi kita. Sebagaimana seorang bapak menginginkan anaknya hidup benar, demikian juga Bapa di surga menginginkan kita memiliki sebuah kehidupan yang kudus dan berkenan di hadapan-Nya. Agar anak-anak-Nya hidup dalam kekudusan, Tuhan tidak menghendaki kita hidup dalam dosa. Dia mendidik kita melalui berbagai cara, terutama melalui firman-Nya. Ia juga memakai situasi, masalah, dan keadaan yang kita alami.
Terhadap didikan Tuhan, setidaknya ada dua respon yang salah dan harus dihindari. Pertama, menganggap enteng. Mereka yang merespon demikian biasanya tidak memperhatikan dan tidak menganggap penting didikan Tuhan. Mereka tetap hidup dalam dosa.
Kedua, putus asa. Ini kebalikan dari yang pertama. Mereka merasa bahwa Tuhan menghukum dan tidak mau menerima keadaannya. Atau merasa bahwa dosa yang dilakukannya sudah begitu besar sehingga tidak mungkin diampuni. Kedua respon tersebut hanya menghasilkan kehidupan yang semakin rusak.
Sahabat, Allah adalah Bapa yang baik dan mengasihi kita. “Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” (ayat 6). Justru ketika Tuhan mendidik kita, kita menjadi yakin bahwa kita adalah anak-Nya. Dia mendidik dengan tujuan untuk kebaikan kita “supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya” (ayat 10).
Hari ini, marilah kita mengambil keputusan untuk menerima didikan Tuhan. Mari rendahkan diri kita di hadapan Tuhan. Ijinkan Tuhan mendidik kita, sehingga kita menjadi anak-anak yang berkenan di hadapan-Nya. Jangan anggap enteng, atau malah putus asa. Tuhan mengasihi Anda.